
Gotong royong merupakan salah satu kearifan lokal yang masih hidup dan dijunjung tinggi oleh masyarakat Desa Londu. Di desa ini, gotong royong bukan sekadar kegiatan kerja bersama, melainkan telah menjadi bagian dari adat istiadat yang diwariskan turun-temurun. Masyarakat meyakini bahwa hidup akan lebih ringan dan bermakna jika dijalani dengan semangat kebersamaan dan saling membantu.
Dalam kehidupan sehari-hari, gotong royong tampak nyata dalam berbagai kegiatan. Ketika ada warga yang membangun rumah, puluhan tetangga akan datang membantu tanpa diminta. Saat musim panen tiba, warga saling bantu memanen hasil kebun. Begitu pula dalam acara pernikahan, kematian, atau kegiatan keagamaan, semua orang terlibat aktif, menunjukkan betapa kuatnya ikatan sosial di antara mereka. Hal ini dilakukan bukan karena kewajiban, tetapi karena kesadaran dan rasa peduli yang sudah mendarah daging.
Gotong royong juga menjadi bagian penting dari pelaksanaan adat di Desa Londu. Kegiatan seperti bakti kampung, perbaikan jalan desa, dan pembersihan lingkungan dilakukan secara rutin dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Di sini, tidak ada perbedaan usia, jabatan, atau latar belakang—semua bekerja sama demi kepentingan bersama. Tradisi ini menjadi bukti bahwa masyarakat Desa Londu masih menjaga nilai-nilai luhur yang diwariskan leluhur mereka.
Namun, perkembangan zaman dan pengaruh budaya luar menjadi tantangan tersendiri. Generasi muda mulai disibukkan dengan teknologi dan gaya hidup individualistis. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk menanamkan kembali nilai-nilai gotong royong kepada anak-anak dan remaja, baik melalui pendidikan formal maupun kegiatan sosial di desa. Peran keluarga, tokoh masyarakat, dan lembaga adat sangat penting untuk memastikan nilai ini tidak pudar ditelan zaman.
Gotong royong di Desa Londu adalah contoh nyata bagaimana kearifan lokal dapat menjadi penopang utama keharmonisan dan ketahanan sosial. Tradisi ini bukan hanya menjaga solidaritas antarwarga, tetapi juga membentuk jati diri masyarakat yang kuat, peduli, dan tangguh. Dalam dunia yang semakin individualistis, semangat gotong royong dari Desa Londu memberi harapan bahwa nilai-nilai kebersamaan masih bisa dijaga dan diwariskan untuk masa depan yang lebih baik.

